SULTRA.RELASIPUBLIK.COM – Warga Desa Bubu Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara (Butur) menyelengarakan pesta panen atau Wawonotahu, Senin (25/10/2021).
Di samping sebagai bentuk ungkapan rasa syukur, acara yang digelar setiap tahun itu juga menjadi media pemersatu dan ajang silaturahmi dengan sanak saudara. Pesta panen ini sangat di tunggu-tunggu bagi setiap warga masyarakat, khususnya Desa Bubu dan desa-desa yang ada di sekitarnya.
“Sebab ini merupakan salah satu upaya pelestarian budaya lokal, maka Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Utara terus mendukung dan ikut membuka ruang bagi pengembangan nilai-nilai adat istiadat dan budaya lokal yang ada,” kata Wakil Bupati Butur, Ahali, dalam sambutannya saat menghadiri acara tersebut.
Wawonotahu ini, lanjut Ahali, merupakan satu dari beberapa keanekaragaman kebudayaan Butur yang tidak ada di daerah lain. Maka ke depan perlu dilestarikan. Termasuk semua jenis pesta panen yang ada diwilayah Butur, diharap agar perayaan ditahun-tahun berikutnya dikemas lebih besar lagi.
“Kita perlu data dan inventarisasi segala bentuk budaya dan jenisnya, mengingat perkembangan arus globalisasi saat ini. Kita harus bendung dengan budaya kita sendiri, sebab kalau kita bercerita mengenai kemajuan dengan orang barat mungkin kita tidak dapat menyaingi mereka, akan tetapi kalau kita memperkenalkan budaya lokal kita pasti akan tertarik dan dapat bernilai jual buat daerah,” ungkapnya.

Ahali mengungkapkan pula bahwa, dirinya sudah menghadiri beberapa acara budaya yang diperintahkan oleh Bupati Muhammad Ridwan Zakariah, di antaranya Aceh dan terakhir Festival Kerajaan Nusantara di Sumedang Jawa Barat.
Menurutnya, budaya yang dihadirinya tidak jauh berbeda dengan yang ada di Butur. “Jadi mulai saat ini upaya peningkatan dan pelestarian budaya kita galakan,” ujarnya.
Pelestarian dan peningkatan budaya dimaksud, lanjut Ahali, bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya, pada momen-momen tertentu dibiasakan selalu memakai pakaian sentuhan adat Buton Utara. Apalagi, Buton Utara hari ini sudah masuk dalam deretan Kota Pusaka yang ada di Indonesia.
“Ini adalah suatu kebanggaan kita semua, dan untuk di Sulawesi Tenggara hanya ada dua kabupaten yang masuk Kota Pusaka yaitu Buton Utara dan Buton,” bebernya.
Olehnya itu, pesta adat Wawonotahu ataupun jenis pesta panen lainnya perlu dilestarikan. “Karena budaya kita merupakan simbol identitas daerah. Dan untuk menjaga eksistensinya, semua pihak tanpa kecuali masyarakat dan pemerintah setempat untuk terus menjaga dan melestarikannya,” pungkasnya.
Turut hadir dalam perayaan acara syukuran Pesta Panen (Wawonotahu) kali ini Asisten Pembangunan dan Perekonomian, LM. Karya Jaya Hasan, Asisten Adminitrasi Umum, Tasir, Wakil Ketua TP. PKK Butur Amalia Ahali, Kadis Perumahan, Plt. Kadis Ketahanan Pangan, Jajaran ASN Eselon 3 Lingkup Dinas/Badan/Kantor, Plt. Camat Kambowa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas se -Kecamatan Kambowa serta tokoh masyarakat dari desa Bubu dan para kepala desa di Kecamatan Kambowa (***)
Discussion about this post