SULTRA.RELASIPUBLIK.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada kegiatan pembentukan Kelompok Tani Hutan (KTH) siap memberikan bantuan tiga bidang pengelolaan ekonomi kreatif masyarakat Desa Ronta, Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara (Butur).
Tiga unggulan ekonomi kreatif KTH “Ewo Mohali” Desa Ronta, bidang pengolahan nilam mengusulkan bantuan mesin dros (mesin pencacah) 1 set, penyuling nilam 1 set, gunting dan bibit.
Bidang pengolahan kopra putih mengusulkan solar dryer dome, belerang dan mesin pengurai sabut kelapa. Dan bidang pengolahan madu mengusulkan ekstriator, alat atau baju pelindung, body hardnes 1 set, botol dan label kemasan.
Evriyanto, Staf Balai KSDA Sultra mengatakan Desa Ronta merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan.
“Khususnya hutan berbasis suaka margasatwa, desa Ronta termasuk desa penyangga yang ada di Kecamatan Bonegunu ini,” katanya kepada awak media saat diwawancarai usai kegiatan pembentukan kelompok KTH.
Evriyanto berharap masyarakat tidak lagi ketergantungan di kawasan hutan sehingga merusak hutan. Dengan pengusulan bantuan berbentuk peralatan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi kreatif.
Kepala Desa Ronta, El Wahidin, bersyukur dengan adanya realisasi BKSDA, karena ini sudah kedua kalinya turun di Ronta. “Semoga bisa kita kerja sama antara pemerintah desa, masyarakat dan Balai KSDA,” tegasnya.
Muhamad Akraman, pemuda Desa Ronta yang masuk dalam anggota KTH bidang pengolahan madu berharap semoga ke depannya para petani nilam, kelapa, maupun petani madu, dengan adanya bantuan dari pihak BKSDA dapat lebih dimudahkan dan dilancarkan pekerjaan serta rejekinya.
“Sehinga mereka yang dulu ketergantungan hidupnya pada ilegal logging sektor kayu di kawasan hutan lindung setidaknya bisa berkurang, karena pada dasarnya manusia dan makhluk hidup lainya butuh hutan, sehinga manusia dan hutan dapat tercipta simbiosis mutualisme,” tuturnya.
Laporan : Riat Sarnu
Discussion about this post